Mengobati Batu Ginjal Dengan Terapi Air. Saat ini menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan sehat memang sangat perlu sekali untuk menghindari terjangkit penyakit tertentu. Aku menulis artikel ini cuma sekedar mau berbagi pengalaman pribadi disaat aku divonis dokter terkena batu ginjal dan harus operasi.
Sekitar 6 bulan yang lalu saya mengalami sakit perut yang amat sangat sampai-sampai saya harus absen dari pekerjaan selama 3 hari. Pertama kali saya mengira cuma masuk angin biasa jadi cuma dikerokin sama minum obat anti masuk angin yang saya beli di apotek. Namun pada hari ketiga sakit tidak kunjung reda akhirnya saya bawa ke dokter praktek di kampung dekat rumah. Pada waktu itu dokter cuma bilang kalau saya terkena gangguan pencernaan dan saya diberi beberapa obat agar diminum. Memang setelah minum obat sesuai saran dokter sakit berangsur-angsur agak berkurang dan kondisi tubuhku juga semakin lumayan membaik hingga saya sudah bisa bekerja seperti biasa.
2 bulan berikutnya tepatnya pada bulan ramadhan kemaren saya kembali terkena penyakit yang sama, namun kali ini saya rasakan lebih parah dari yang kemarin karena diselingi juga dengan kencing yang agak susah. Saya tidak bisa menggambarkan rasa sakit yang saya alami pada waktu itu, pokoknya sakit dan tersiksa banget. Puluhan kali saya bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing tapi rasanya susah dan sakit, kadang juga keluar darah agak kental. Saya berpikir kemungkinan ada yang tidak beres dengan penyakit saya ini, akhirnya saya kembali periksakan penyakit saya ke dokter. Kali ini dokter berpendapat kalau kemungkinan saya terkena batu ginjal dan saya disuruh melakukan foto rontgen untuk memastikan apakah saya benar-benar terkena batu ginjal serta diberi obat antibiotik saja karena pada waktu itu dokter belum berani memberikan obat lain kalau penyakit saya belum terdeteksi dengan jelas.
Setelah menunggu agak lama akhirnya saya mendapat giliran panggilan untuk dilakukan rontgen pada ginjal saya. Saya sangat shock ketika dokter menyatakan saya positif terkena batu ginjal dan kemungkinan harus operasi karena ukuran batu sudah lebih dari 6mm. Saya sempat stres ketika memikirkan biaya seandainya saya benar-benar harus operasi, maklum saya berasal dari keluarga sederhana yang gaji perbulan cuma cukup buat makan sehari-hari.
Saat stres dan bingung kebetulan saya bertemu teman dan sharing tentang penyakit saya. Ternyata teman saya ayahnya juga pernah mengalami penyakit yang sama, batu ginjal tapi ukuran batunya baru mencapai kurang dari 5mm. Dari sharing dan obrolan tersebut teman saya menyarakan mencoba terapi air untuk mengeluarkan batu ginjal seperti yang pernah dialami oleh ayahnya.
Sebelum mencoba terapi air tersebut saya sempat berkonsultasi dengan dokter yang pernah memeriksa penyakit saya beberapa waktu lalu. Dokter memperbolehkan saya melakukan terapi air tersebut dan menyarakan untuk menggunakan air yang mudah diserap oleh tubuh yaitu air oksigen serta menyarankan untuk rutin melakukan jogging atau loncat-loncat.
Sehari setelahnya saya mencoba terapi air tersebut sampai kira-kira 6 hari. Ketika terapi air yang saya lakukan berjalan 4 hari saya merasakan seperti ada aliran dalam saluran kencing saya yang efeknya membuat kencing agak lancar tidak sesusah sebelumnya. Karena sudah merasakan ada efek yang bagus dalam menjalani terapi air ini, saya lebih bersemangat dan optimis kalau penyakit saya akan sembuh dan bisa segera mengeluarkan batu ginjal dengan terapi ini. Konsumsi air oksigen dan jogging saya tambah lagi agar batu ginjal segera keluar.
Akhirnya 2 hari setelahnya terapi air yang saya jalani benar-benar membawa hasil diluar dugaan saya, batu ginjal yang ukurannya kira-kira sebesar biji sawo dan agak bulat keluar berbarengan dengan saat saya kencing, lega sekali rasanya. Proses keluarnya batu ginjal itu sendiri lumayan membuat tubuh saya lemes karena kehabisan tenaga pada waktu mengejan (ngeden).
Setelah membaca tulisan tentang pengalaman saya dalam mengobati batu ginjal dengan terapi air tersebut mungkin sobat Berita Terkini juga mengalami hal serupa dan ingin mencoba terapi air yang saya lakukan. Coba ikuti langkah-langkah saya dalam menjalani terapi air ini.
Sekitar 6 bulan yang lalu saya mengalami sakit perut yang amat sangat sampai-sampai saya harus absen dari pekerjaan selama 3 hari. Pertama kali saya mengira cuma masuk angin biasa jadi cuma dikerokin sama minum obat anti masuk angin yang saya beli di apotek. Namun pada hari ketiga sakit tidak kunjung reda akhirnya saya bawa ke dokter praktek di kampung dekat rumah. Pada waktu itu dokter cuma bilang kalau saya terkena gangguan pencernaan dan saya diberi beberapa obat agar diminum. Memang setelah minum obat sesuai saran dokter sakit berangsur-angsur agak berkurang dan kondisi tubuhku juga semakin lumayan membaik hingga saya sudah bisa bekerja seperti biasa.
2 bulan berikutnya tepatnya pada bulan ramadhan kemaren saya kembali terkena penyakit yang sama, namun kali ini saya rasakan lebih parah dari yang kemarin karena diselingi juga dengan kencing yang agak susah. Saya tidak bisa menggambarkan rasa sakit yang saya alami pada waktu itu, pokoknya sakit dan tersiksa banget. Puluhan kali saya bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing tapi rasanya susah dan sakit, kadang juga keluar darah agak kental. Saya berpikir kemungkinan ada yang tidak beres dengan penyakit saya ini, akhirnya saya kembali periksakan penyakit saya ke dokter. Kali ini dokter berpendapat kalau kemungkinan saya terkena batu ginjal dan saya disuruh melakukan foto rontgen untuk memastikan apakah saya benar-benar terkena batu ginjal serta diberi obat antibiotik saja karena pada waktu itu dokter belum berani memberikan obat lain kalau penyakit saya belum terdeteksi dengan jelas.
Setelah menunggu agak lama akhirnya saya mendapat giliran panggilan untuk dilakukan rontgen pada ginjal saya. Saya sangat shock ketika dokter menyatakan saya positif terkena batu ginjal dan kemungkinan harus operasi karena ukuran batu sudah lebih dari 6mm. Saya sempat stres ketika memikirkan biaya seandainya saya benar-benar harus operasi, maklum saya berasal dari keluarga sederhana yang gaji perbulan cuma cukup buat makan sehari-hari.
Saat stres dan bingung kebetulan saya bertemu teman dan sharing tentang penyakit saya. Ternyata teman saya ayahnya juga pernah mengalami penyakit yang sama, batu ginjal tapi ukuran batunya baru mencapai kurang dari 5mm. Dari sharing dan obrolan tersebut teman saya menyarakan mencoba terapi air untuk mengeluarkan batu ginjal seperti yang pernah dialami oleh ayahnya.
Sebelum mencoba terapi air tersebut saya sempat berkonsultasi dengan dokter yang pernah memeriksa penyakit saya beberapa waktu lalu. Dokter memperbolehkan saya melakukan terapi air tersebut dan menyarakan untuk menggunakan air yang mudah diserap oleh tubuh yaitu air oksigen serta menyarankan untuk rutin melakukan jogging atau loncat-loncat.
Sehari setelahnya saya mencoba terapi air tersebut sampai kira-kira 6 hari. Ketika terapi air yang saya lakukan berjalan 4 hari saya merasakan seperti ada aliran dalam saluran kencing saya yang efeknya membuat kencing agak lancar tidak sesusah sebelumnya. Karena sudah merasakan ada efek yang bagus dalam menjalani terapi air ini, saya lebih bersemangat dan optimis kalau penyakit saya akan sembuh dan bisa segera mengeluarkan batu ginjal dengan terapi ini. Konsumsi air oksigen dan jogging saya tambah lagi agar batu ginjal segera keluar.
Akhirnya 2 hari setelahnya terapi air yang saya jalani benar-benar membawa hasil diluar dugaan saya, batu ginjal yang ukurannya kira-kira sebesar biji sawo dan agak bulat keluar berbarengan dengan saat saya kencing, lega sekali rasanya. Proses keluarnya batu ginjal itu sendiri lumayan membuat tubuh saya lemes karena kehabisan tenaga pada waktu mengejan (ngeden).
Setelah membaca tulisan tentang pengalaman saya dalam mengobati batu ginjal dengan terapi air tersebut mungkin sobat Berita Terkini juga mengalami hal serupa dan ingin mencoba terapi air yang saya lakukan. Coba ikuti langkah-langkah saya dalam menjalani terapi air ini.
- Setelah bangun tidur pagi sebelum sobat mengkonsumsi apa-apa, cobalah minum air putih sebanyak 1,5 liter (air oksigen lebih baik). Usahakan 1,5 liter air habis dalam waktu 5-10 menit. Setelah minum air putih jangan langsung makan tapi tunggu sampai 1 jam berikutnya baru sobat boleh ngemil atau makan nasi. Pada awalnya minum 1,5 liter air putih sangat sulit tapi tetap usahakan untuk habis lama-lama pasti terbiasa.
- Lakukan jogging teratur setengah jam sekali setiap pagi dan sore. Jogging disini adalah melakukan loncat-loncat setinggi-tingginya semampu anda.
- Perbanyak minum air putih (air oksigen) setiap harinya dan hindari minuman yang bisa memicu pembetukan batu dalam ginjal seperti kopi. Pengalamanku, diluar 1,5 liter setiap pagi hari aku mengkonsumsi air putih sebanyak 3 liter setiap harinya selama melakukan terapi air.
- Berkonsultasi dengan dokter